.post-body { line-height:1.6em; letter-spacing: 0.1px; }

Wednesday, March 23, 2016

Menuju Indonesia Menguasai MEA? Kenapa Tidak?




Tidak fair rasanya jika kita membahas jauh, panjang, dan lebar mengenai bagaimana membuat bisnis yang kita jalani go international hingga pasar Eropa, Amerika, bahkan Afrika namun kita tidak membahas dulu apa yang sedang dialami di negara kita sendiri. Ya, kita sedang menghadapi MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN yang telah mulai diberlakukan. Di media, baik cetak maupun internet, MEA selalu muncul menjadi bahasan mulai dari apakah definisi MEA itu sendiri hingga dampak apakah yang akan muncul dari MEA, dan sebagainya. Tapi masalahnya adalah seberapa banyakkah masyarakat Indonesia yang me


mahami betul mengenai MEA? Atau seberapa banyakkah masyarakat yang peduli tentang MEA? Dan yang paling penting adalah seberapa banyakkah masyarakat Indoneisa yang siap menghadapi MEA? 


Singkat saja mengenai penjelasan MEA, MEA merupakan sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi hambatan-hambatan dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan, seperti perdagangan barang, jasa, hingga investasi. Hal ini dilakukan supaya daya saing ASEAN meningkat hingga mampu menyaingi Cina dan India dalam menarik investor asing. Para pengamat ekonomi memiliki pandangan bahwa kehadiran MEA akan membawa peluang besar bagi berbagai industri untuk meningkatkan dan memperbaiki diri, memperkuat keunggulan dan keistimewaan perusahaan agar tetap mampu bersaing di tengah badai persaingan.


Jadi, MEA memiliki dua sisi mata uang: sisi pertama, hal ini memberikan kesempatan yang baik bagi kita untuk menunjukkan kualitas produk dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kepada negara-negara lain dengan terbuka, tetapi pada sisi yang lain hal ini juga dapat menjadi boomerang untuk Indonesia apabila masyarakat Indonesia tidak siap atau tidak menanggapi serius dalam menghadapi MEA. MEA akan menjadi kesempatan yang baik bagi pengusaha yang serius menanggapi kondisi ini karena hambatan perdagangan di ASEAN akan berkurang bahkan cenderung dihilangkan. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP dan pangsa pasar para pengusaha Indonesia.


Jadi, MEA itu peluang atau ancaman bagi pengusaha Indonesia? Jelas kondisi ini adalah peluang bagi Anda para pengusaha yang ingin sukses dan melebarkan pangsa pasar Anda karena hilangnya atau berkurangnya berbagai macam hambatan perdagangan di ASEAN ini. Jadi jika Anda ingin berhasil menjadi pemenang dalam menghadapi MEA lihatlah hal ini sebagai peluang besar. Bekerjalah lebih keras, tingkatkan pengetahuan Anda mengenai bisnis internasional, terapkan di perusahaan Anda, didiklah SDM Anda dengan baik, tingkatkan kualitas produk Anda, jangan kualitas kw3 yaaa! Tapi masa sih hanya aspek-aspek itu saja? Sebentar, saya berikan fakta-fakta menarik terlebih dahulu.
Jadi, Indonesia itu adalah 43% dari wilayah ASEAN, 40% dari ekonomi ASEAN, dan 40% dari populasi ASEAN. Yang lainnya? Silakan ambil sisanya, lalu dibagi menjadi 9 (sembilan). Terbayang seberapa besar Indonesia? Apakah pantas bila bukan kita yang menguasai ASEAN? Rela? Tidak, kan? Oleh karena itu, kita harus siap dan sukses menghadapi MEA, setuju?


Jangan sampai Anda kalah saing dengan perusahaan asing dan akhirnya pangsa pasar Anda diambil oleh perusahaan asing tersebut. Beredar kabar bahwa sejumlah 1000 orang supir taksi di Filipina sudah belajar berbahasa Indonesia dan sudah banyak juga pengusaha-pengusaha Thailand yang belajar berbahasa Jawa. Mereka serius dan sudah mulai bergerak, kapan Anda bergerak?
Fakta berikutnya adalah pertumbuhan penjualan Zalora 4 tahun terakhir adalah 400%, Blibli 700%, Lazada 600%, dan Amazon melakukan pengiriman sebanyak 100 juta barang tiap jamnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa ledakan penjualan digital atau yang lebih sering disebut dengan Ecommerce sangat luar biasa dan diprediksi akan semakin tinggi lagi dari waktu ke waktu. So, Go Digital, people. Manfaatkanlah kehebatan Ecommerce ini dalam menjual atau mempromosikan produk Anda, kuasai ilmu internet marketing.


Seperti yang dibahas tadi, sebelum memasarkan produk Anda melalui Ecommerce tersebut, ada hal penting yang harus selalu diperhatikan dalam menjual produk, yaitu: Kualitas. Tingkatkan kualitas produk Anda, jangan asal dalam menentukan standar kualitas produk, tetapkanlah SOP yang baik dan terapkan.


Banyak ditemui brand-brand lokal yang memakai embel-embel “support local brand” untuk menarik simpati konsumen tanpa mengutamakan kualitas produk yang mereka tawarkan. Hal ini sangat berbahaya, karena embel-embel yang mereka gunakan itu dapat menjadi mindset konsumen bahwa brand lokal Indonesia tidak berkualitas baik, dan sebagainya. Jadi, buatlah produk yang berkualitas paling baik terlebih dahulu, baru setelah itu melakukan promosi.


Mengenai bagaimana menghadapi MEA ini, Ismed Hasan Putro – Direktur Utama RNI, yang mewakili suara kalangan praktisi bisnis memiliki pandangan bahwa kunci sukses dalam menghadapi perubahan, antara lain: Tentukan bisnis yang jelas (Road Map); Kerjakan dengan professional; dan selalu peka terhadap perubahan itu sendiri.

Keep your heads up and let’s own ASEAN together.
Baca Selengkapnya >>>